Tuesday, July 30, 2019

Puisi


Antara Rindu dan Benci
Oleh: Kiven.er

Ketika senja menyapu sore, bisu menjelma.
Seberkas duka yang masih membekas, melukai sukma.
Apa kabar dari Singgasana,
Hari-hari ku tanpamu bagai di karantina.
Aku sibuk menerka-nerka, melewati ambang logika,
Sedang apa kau di sana ? Di dunia fatamorgana.
Tidak kah kau sadar, kepergianmu benar-benar membuatku marah bercampur sedih.
Mana janji yang kau utarakan dulu ? Untuk menemaniku sehidup semati ?
Tak ada yang sepatutnya disalahkan ini takdir Tuhan.
Namun, bolehkah aku menitip Rindu ku ini padamu ?
Akankah perasaanmu masih sama seperti yang dulu ?
Saat kau masih ada di dunia ini ?
Ataukah saat ini kau sedang tersenyum melihatku bersedih di dunia ini ?
Karena fokus mencintai ciptaan-Nya ? sementara Penciptanya terabaikan ?
Maafkan aku, seposesif ini, pasalnya kau pergi sangat mendadak.
Aku masih ingin kau di sini, merangkai bahagia bersamamu.
Karenanya aku rindu, masa lalu menjadi candu.
Di sini kupeluk puing-puing yang tersisa,
Tanpamu ku hancur.

No comments:

Post a Comment

Hari Buruh

MAYDAY MAYDAY MAYDAY Tidak ada pekerjaan mengeluh. Ada pengerjaan pun juga mengeluh. Lah kenapa mesti mengeluh, bukannya bagus ya ji...